Menuju Pos 2 Tambora 20 April 2012 |
Setelah memberikan informasi pada jam 09.30 wita bapak wamen di bawa turun ke lokasi yang agak lebih mudah untuk pendaratan heli dan juga untuk memperoleh oksigen, kemudian semua anggota berusaha membuat tandu, kebetulan di kaldera tambora ada sebatang besi bekas tiang bendera yang di pasang pendaki sebelumnya, besi itulah diambil panjangnya kurang lebih 4 meter dipatah jadi dua untuk membuat tandu dengan menggunakan sarung,pipa tersebut dimasukan dalam sarung,Pak wamen diangkat ke tandu kemudian team mulai jalan menuruni gunung,sekitar lebih kurang 30 meter di tempat agak rata team istrahat kembali mengontak pos 2 apakah heli dapat mendekat ke lokasi.
Saat itu sekitar antara jam 09.30 dan 10.30 wita,info dari pos 2 berita sudah di sampaikan bahwa heli akan datang dari PT.STM pada jam 12.15 wita dan sampai di lokasi sekitar jam 12.45 wita,diminta titik koordinat dan siapkan tempat yang rata untuk heli mendarat dan team mohon sabar menunggu dilokasi,dengan informasi tersebut sebagin team memeriksa lokasi yang baik dan rata,sementara kabut tebal terus menyelimuti gunung dengan jarak pandang sekitar 10 s/d 15 mtr saja,anggota team menemukan lokasi rata kemudian pak wamen yang sudah ditandu di angkat menuruni gunung ke tempat yang rata secara bergantian team mengangkat tandu tersebut.
Setelah sampai pada tempat yang rata tandu diturunkan dan saya kembali memeriksa detak nadi dan jantungnya ternyata masih ada terasa semakin kuat tidak sperti sebelumnya yang pelan karena mungkin kondisi sekitar oksigen/udara normal dan cuaca agak terang saya beritahu pada pak kadis dan staff pak wamen, beliau harus secepatnya diturunkan dan sesegera mungkin heli datang,kalau memeng heli nggk bisa datang kita harus bawa turun ke pos 3 karna disana lapangan yang bagus untuk mendaratkan heli,dan beberapa anggota kompromi dan kembali menghubungi pos 2 apakah heli sudah berangkat ke lokasi atau belum, info pos 2 masih tetap bahwa heli akan berangkat jam 12.15 wita akan sampai dilokasi sekitar jam 12.45 wita siapkan landasan,namun jam saat itu baru mendekati 11 wita jadi agak lama menunggu helinya,bahkan suara pesawat yang lewat saja anggota bilang heli yang datang,daripada kita tunggu waktunya masih lama lebih kita bawa turun pelan-pelan saja.
Evakuasi dari puncak Tambora,Saat tunggu penjemputan Helicopter pada ketinggian antara 1800-2000 Dpl |
Anggota teampun bawa turun lagi beberapa meter,kemudian sampai ditanah agar datar yang kedua team tandu berhenti dan istrahat kita tunggu disini jamnya sudah 12.30 wita mungkin heli sebntar lagi tiba,anggota lain buat tanda pendaratan pakai baju yang terang atau nyalakan api dikerjakan semua oleh anggota, namun kenyataannya heli tidak kelihatan sama sekali.
Dikarenakan simpang siur informasi menjadikan tidak jelas apakah harus tunggu atau tidak sebagian menyatakan untuk tetap menunggu bahkan staffnya juga mengikutinya,namun saya perhatikan kabut kembali datang dan lebih tebal lagi ditambah suasana angin,ketinggian ditempat itu 2030 mtr dan jarak ke pos 3 lebih kurang 900 meter saya periksa GPSnya ternyata kita baru menuruni gunung tersebut sekitar 600 meter,Saya juga angkat bicara dengan keras karna sebagian meragukan akan kedatangan heli, kita jangan menunggu lagi karna cuaca seperti ini tidak memungkinkan heli datang kemari,kalau anda mau menunggu tunggu saja disini saya akan angkat beliau ini ke bawah dan akhirnya semua anggota team tergerak untuk mengangkat tandu turun ke pos 3, secara bergantian team berjalan terus turun,kurang lebih 40 menit team sampai di pos 3 suasana sekitarnya agak berkabut tapi tidak tebal sperti diatas tadi,kemudian team kembali menghubungi pos 2 untuk memastikan heli datang. Info dari pos 2 menjawab helinya sudah terbang menuju tempat kejadian,namun dilokasi tidak ada mendengar suara heli, dari pos 2 menyuruh tunggu saja,namun tidak lama kemudian terdengar suara heli akan terbangnya terlalu jauh padahal anggota team melambaikan kain tenda orange menandakan posisinya namun heli manuver saja disekitar pos 3 dan memberitahu cuaca tidak mendukung untuk mendarat dan kembali ke pos 1 doropeti,sebagian anggota tetap terus mengontak ada yang tidak sabar harus berteriak karna tidak puas dengn keadaan tersebut,Katanya mereka hanya melihat mobil merah yang diparkir dekat pos 2 dan tidak melihat dua mobil di pos 3, Suasana sangat membuat panas pikiran akhirnya diambil keputusan untuk tidak usah menunggu heli kita harus menuju pos 1 doropeti secepatnya,kemudian dae adun memeriksa kondisi pak wamen dan mengatakan nadinya masih berdetak dan jantungnya juga masih berdetak ini coba rasakan dae adun bilang keteman2,saya sampaikan lagi pada anggota lain kita jangan menunggu lama disini lagi kita harus segera ke pos 1 doropeti sekarang kita atur posisinya di hartop dengan baik,kemudian diangkatlah beliau ke atas mobil dan ikuti oleh kadis.pertambangan Bima,staff pak wamen,tv1 dua orang,dae adun dan saya,didekat pos 2 saya turun untuk mengambil mobil sendiri,mobil yang angkut pak wamen jalan terus,melewati pos 2 menuju pos 1 kurang lebih 7 km dari pos 1 mobil hartop di stop oleh Team SAR dari Bima jam 14.10 wita meminta beliau untuk dipindah ke mobil team SAR anggota pada menolaknya kalau heli datang kita turunkan untuk tunggu heli akan tetapi kalau cuma akan dipindahkan mobil saja lebih baik kita terus saja menuju pos 1 kita tunggu disana, dan sepakat semua kemudian berangkat dan saya jalan lebih dulu sampai di pos 1 jam 14.28 wita kemudian menyusul mobil hartop jam 14.48 wita.
Ajudan Pak Wamen(Baju Hitam depan) |
Dokter puskesmas dari calabai yang berada dilokasi langsung memeriksa kondisi wamen beberapa menit pada jam 15.00 wita kemudian Bp.Wamen.Prof.DR.Widjajono Partiwidagdo di nyatakan telah meninggal dunia INnalillahi wa innailaihi rodzi'un semua terisak tangis dari anggota team yang telah berusaha dengan maksimal agar pak Wamen dapat segera mendapatkan pertolongan medis,namun allah.swt berkehendak lain, beliau pergi meninggalkan kita semua, kenangan terindah bersamanya sangat membuat saya terpukul dan sangat sedih betapa orang yang akrab sekali mengobrol dengan saya dalam mobil sepanjang jalan menuju tambora pergi begitu cepat sampai saat ini saya bila naik mobil dimalam hari terasa terbayang beliau duduk disamping saya dan tersaya ketakutan sendiri....
Ya Allah berikan beliau tempat yang layak disisi mu,sebagai kau berikan pada orang yang beriman sebelumnya,dan terimalah amal solehnya semasa hidupnya agar beliau ditempatkan di surga yang kau janjikan. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar