Seorang Ibu beberapa tahun silam hidup menjanda dengan empat orang anak,salah satunya seorang cewek anak yang kedua yang sejak kecil tinggal terpisah dari orang tua yaitu tinggal dan dibesarkan oleh Bibi dari orang tua laki sejak berumur 1 tahun,setelah SMA sang anak diperkenalkan pada orang tua aslinya oleh bibinya dan mereka hingga sekarang saling mengenalnya.
Setelah tamat SMA bibi hendak menyekolahkan lagi ke jenjang yang lebih tinggi namun sang anak tidak mau dan dia ingin mencari kerja dan menghasilkan uang untuk masa depan dirinya dan keluarga.sang bibi dan orang tuapun menyetujuinya dengan penuh harapan yang baik untuk masa depan anaknya yang satu-satunya perempuan dalam keluarga ini..
Ahirnya pada tahun 2006 berangkatlah dia ke satu daerah yang sangat jauh dan dia mendapatkan pekerjaan nya yang layak disana dengan penghasilan yang cukup baik,pada tahun itu cara berkomunikasi masih susah melalui interlokal dan harus dipesan dulu agar orang yang akan terima telpon sudah berada di kantor telkom terdekat apalagi rumah orang yang akan menerima telpon jauh akan menjadi sulit untuk sampainya kabar itu,begitulah yang dialami sang orang tua,berbeda dengan bibi,sang bibi memiliki telpon rumah sehingga anak dapat berkomunikasi dengan lancar di tahun-tahun pertama.
Pada tahun 2007 Bibi mengalami sakit keras hingga ahir tahun di bulan Desember beliau meninggal dunia,kesedihan yang mendalam dialami seluruh keluarga,hanya anak yang jauh di perantaun yang tidak dapat hadir dalam pemakaman tersebut dikarenakan terikat kontrak kerja dengan yang memberikan pekerjaan.Sang anak meyakini bahwa hanya tinggal seorang ibu yang harus dikasihi yaitu Ibu yang melahirkannya dan ibunya pun terharu mendengarkannya dan sangat mengharapkan anaknya dapat membantu perekonomian keluarga setelah di tinggal cerai sama bapaknya.
Diawal tahun 2008 komunikasi dan kabar selalu lancar dan sekali waktu sang anak mengirimkan uang buat belanja ibunya dan buat tambah modal usaha,sang ibu berprofesi jual ikan dipasar,Bahagia dan senang tak terhingga dan tak terasa air mata ibu menitik pelan dipipinya ketika menerima uang kiriman anaknya dari kantor pos sembari sambil berkata terima kasih anakku ya allah berilah anak kondisi yang sehat dan panjang umur,ya allah berikanlah dia rejeki yang lebih dan rejeki yang baik buat dirinya dan keluarganya dan jadikanlah dia anak yang selalu berbakti pada orang tuanya. Do'a dan Air mata sang ibu persembahkan untuk anaknya sambil sujud sukur dilantai kantor.
Kita dapat merasakan betapa bahagianya ibu tadi dan kita tahu do'a seorang ibu sangat manjur,surga ditelapak kaki ibu.
Kebahagiaan itu dirasakan dan dialami sang ibu sampai di pertengahan tahun ini kemudian sang anak menelepon ibunya hanya sekali dalam tiga bulan setelah itu enam bulan.
Tahun 2009 ketika akan merayakan Idul Fitrih sang anak menelepon Ibunya dan mengirimkan uang buat lebaran,kembali lagi sang ibu berlinang air matanya bukan karena pemberian sang anak tetapi menyampaikan rasa rindu yang dalam atas ketiadaan kabar yang begitu lama tampa berita dari sang buah hati,Ibu sudah mulai menghawatirkan sang anak tapi apa jawabnya saya sangat sibuk dengan pekerjaan ini dan juga tempat saya menelepon sudah agak jauh dari rumah tempat tinggal, sang ibu percaya saja kesulitan anaknya kembali lagi dia berdo'a memohon pada tuhan sambil menggemggam telpon berkata semoga allah melindungi mu dijauhkan dari mara bahaya di tempat kerjamu anakku dengan perlahan air mata ibu menitik mebasahi telepn dengan tersedu berkata pada anaknya kapan kamu pulang ibu sudah sangat rindu pada mu,sang anak menjawab inssa'allah tahun depan 2010.
Ibu yang malang mencari makan dan membesarkan adik-adiknya seorang diri terulang kembali anaknya tidak memberikan kabar apa-apa pada ibunya sampai ahir tahun 2009 padahal alat komunikasi sudah harusnya lancar dengan handphone, sang ibu dah punya handphone dan nomernya sudah dikirimkan ke anaknya yang berada diperantauan jadi dia dapat menelepon ibunya kapan saja dan dimana saja maunya,alhasil sampai dengan ahir 2010 sang anak tak kunjung jua menhubunginya apalagi untuk mengirim sesuatu kabarpun tiada,setiap malam sang ibu sering berdo'a semoga ada kabar berita dari anaknya,kesedihan,kerinduan yang amat besar pada buah hati semoga tuhan mengabulkan do'a dan permohonannya untuk segera bertemu dengan anaknya karena sudah lima tahun dia pergi sudah seharusnya sang anak pulang kampung.
Harapan itu hanya kosong tapi ibu yang melahirkan dan membesarkan sibuah hati tak pernah lelah berdo'a siang malam dan berharap pada allah SWT buat anaknya semoga dia selalu sehat dan dilindungi oleh mu.Ya Allah.
Sampai pada suatu ahri diawal tahun 2011 sang ibu mendengar kabar dari seseorang bahwa anaknya telah selesai masa aktif surat2 tinggal di negri orang dan sekarang dia berstatus pekerja biasa saja disana dan juga anak ibu sedang menjalin asmara jarak jauh dengan seseorang di kota tempat tinggal ibunya,orang itu memberikan no telpon anaknya dan sang ibu yang merindu langsung menelepon anaknya dengan bahagia telpon ibu di terima sang anak, anakku ini ibu menelpon apa kabar mu nak,jawban anak biasa saja tidak tampak rasa rindu,beberapa sa'at menelepon kemudian sang anak berkata pada ibunya mak saya lagi kerja dan sibuk belum bisa terima telepon sang ibupun terdiam dan perlahan air mata kebahagiaan mendengar suara anaknya kemudian bercampur dengan kesedihan merasakan kejadian ini,sepertinya sang ibu telah tergantikan oleh pekrjaan dan seorang pacar disisi anaknya,setelah sekian lamanya tak ada kabar lalu mendengarkan perkataan anaknya apa mau di kata lagi sang ibupun mengiyakan dan kemudaian sang anak mematikan handphonenya,esok harinya sang ibu menelepon lagi anaknya apa yang terjadi telepon tersebut tidak aktif lagi dengan penasaran ibu berulangkali menghubungi nomer tersebut tetap saja tidak aktif, hari berganti hari bulan demi bulan sampai pada bulan agustus 2011 diawal ramadhan sang ibu mendapatkan no telpon baru anaknya dari seseorang yang peduli pada ibu itu kemudian dihubungi alhamdulillah telepon diangkat dan ibu mengenal sekali suara anaknya tapi apa masalahnya ketika saling menyapa halo tiba-tiba telepon diputus dan esoknya telepon itu tidak aktif lagi.
Do'a sang Ibu ketika dia sangat merindukan mu
Ya Allah berikanlah keshatan dan kebahagiaan pada anakku yang jauh diperantauan
Ya Allah berikanlah dia kebaikan yang besar pada hidupnya
Ya Allah yang maha pengasih berilah kasih sayangmu pada anakku
semoga suatu hari anak ku kau kembalikan ke pangkuan ku.
Ya Allah aku sangat merindukanya
Dengan titik air mata setiap kali ibu berdo'a buat anak-anaknya
mengharap anaknya tergerak hatinya untuk memberikan kabar dan berita.
Mungkinkah sang anak sedang jatuh cinta sehingga rindu dan sayang itu berpindah ke lain hati, tidak lagi merindu pada ibunya, atau cinta pada ibunya telah berpindah jadi mencintai kekasihnya apakah itu penyebabnya sehingga seorang ibu yang melahirkan terlupakan.
Sungguh benar pepatah berkata "Kasih anak sepanjang galah-Kasih Ibu sepanjang Masa".
Buat Anak Rantau Ai Na Lao Lutu strep Lao Impi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar