Jumat, 11 Mei 2012

0

Lukisan Indah Hilang dalam Warna Kehidupan

Posted in

My Redaction Last To Go: Aku Punya Kertas Gambar Putih Bersih karena baru keluar dari toko, Kemarin Lalu aku bekerja keras mendapatkan uang untuk membeli kertas itu, Karna aku ingin menggambar pemandangan yang Indah maka aku juga beli pewarna alamiah dan warna warni Tinta lain supaya dapatkan gambar sesuai dengan harapan dan keinginan.sebelum Menggambar aku jaga Kertas putih itu dengan menempatkannya dalam lemari kaca yang beri suhu hangat agar kertas tetap lentur dan juga supaya tak kotor oleh debu sampai waktu aku untuk menggambar keindahan itu.

Suatu Pagi Aku Mulai Menggambar,Menggambar semua yang ada dihati dan semua yang pernah aku lihat sesuatu yang indah-indah dan ku harap terpancar kebahagiaan dari warna warni tinta dan warna dari alam yang ku pakai diatas kertas putih dalam sebuah lukisan,Dengan tangan kutoreh sedikit demi sedikit tinta-tinta itu dengan lembut,titik demi titik aku bentuk garis hinga menjadi sebuah lingkaran,kotak dan lain-lain kemudian ku warnai dengan Merah,Biru,Hijau dan Putih berbalur Jingga dan ungu sebagai Penyatu ketika warna putih sebagai penerang tanganku ikut berwarna bersama lukisan.
Air Terjun Desa Rosa di Kab.Dompu

Setelah tiga bulan kemudian akhirnya lukisan itupun jadi dengan indah sekali setiap orang terpana ingin memiliki dan tersentak kagum akan keindahan Lukisan ku itu nunsa romantic, realistis,natural dan Islamiyah menyatu sebagai satu keagungan yang dapat memberikan arti yang kuat dibilik-bilik hati bagi yang memandang lukisan itu.
Agar tetap terjaga dan supaya tetap indah aku buatkan bingkai yang berukir Abjad-abjad Kuno Kehidupan Manusia beralur budaya dan huruf-huruf Hija'iyah dari Mekah kemudian lukisan ku tempel Cermin dibelakang dan kaca bening didepannya agar orang yang melihatnya tidak menyentuh langsung Lukisan itu.pagi hingga sore Lukisannya aku tempel didinding depan meja kerjaku agar aku selalu dapat melihatnya setiap saat dan kapanpun ketika sibuk dengan aktivitas sehari-hari dan kala malam aku simpan dia ditempat yang hangat dan kuselimuti dengan kain hangat kemudian ku taruh dalam peti yang wangi berlampu agar tetap terasa aura hidupnya ketika aku tidur,dan selalu hadir setiap desahan nafas saat aku bermimpi.

Delapan Bulan Kemudian setelah sekian banyak curahan perhatian dan Impian akan lukisan itu tampa terasa dengan perubahan cuaca melalui terpa'an angin dan percikan air hujan kemudian panas ketika musin kemarau lukisan itu tetap cantik dan indah setiap kupandang namun dindingnya tempat aku menempelkan lukisan saat itu mulai rapuh,dindingnya keropos dimakan rayap-rayap kecil sehingga tampa ku ketahui lukisan itu terjatuh dan menggelinding ke depan surau bilik sebuah rumah, sehingga lukisan itu diambil orang dan mnyembunyikannya dari penglihatan orang banyak termasuk dari ku yang membuat dan pernah memilikinya,aku selalu mencarinya dan merasakan wangi lukisan yang selalu ku berikan ketika malam hari menebar sekitar rumah orang itu,Pernah kutanya pada orang itu adakah kau simpan lukisan ku dengan sepenuh hati, orang itu menjawab lukisannya aku simpan ditempat terbuka dan sedikit terkena angin,dilain hari aku tak terduga lukisan itu dibawa orang dengan kendaraan terbuka aku lihat sudah tak berbingkai lagi seperti sebuah sampah kertas yang tak bernilai bagi orang itu sedangkan aku menggambarnya dalam waktu tiga bulan lebih untuk jadi sebuah lukisan Indah dan menjaganya setahun dari perubahan cuaca.
Rasa sedih menampar wajahku dengan sedikit rasa malu untuk mengatakan kalau itu lukisan ku dulu yang pernah hilang walau perbedaan begitu jauh dengan aslinya tapi aku merasa lukisan itu masih tetap bersih karna aku lukis dengan warna -warna yang dapat melunturkan kotoran yang menempel atau yang sengaja orang ingin mengotorinya walau aku selalu ragu.

Dua minggu setelah kehilangan Lukisan itu aku tak lagi mencarinya dan akupun berusaha untuk melupakan lukisan itu karna aku sudah dapat kertas baru untuk buat lukisan baru dan mungkin aku rubah cara melukisnya dengan menggunakan kanvas dan dipertajam dengan menggunakan spidol minyak dan pewarna modern agar kelihatan lebih Indah dan Lukisannya tidak perlu ada kesan natural atau realistis yang penting aku lukis tetap bernilai Islamiyah dan agar layak untuk ditampilkan sebagai karya yang ekonomis dalam kehidupan saat ini.
Moon Beauty
aku hendak melukis pada kertas yang baru ku dapatkan itu namun mataku selalu terbayang lukisan lama dengan warna realistis dan Islamiyahnya gambar lalu dan membuatku berhenti sementara untuk mengonsentrasikan pikiranku pada apa yang ingin aku gambarkan, pikiranku terganggu dan khawatir bila sudah jadi lukisannya terjatuh lagi atau bahkan akan dicuri orang nantinya,Pikiran ku terhantui oleh keadaan yang kualami sebelumnya dan akhirnya saat ini aku diam dan sambil melukis pelan-pelan dengan tampa titik-titik dengan langsung membuat garis agar lebih cepat selesainya,Aku mengambar bulan dengan nuansa malam yang sedang purnama dengan seberkas kilauan cahaya ketika muncul dari permukaan laut Bima terselip dari rimbun pepohonan yang dikeliling awan.


Aku berharap lukisan ini jadi yang terbaik dari hasil karya ku yang sebelumnya.

0 komentar: