Minggu, 10 April 2011

0

Rencana dan Impian La Mone

Posted in
Belajar Bernyanyi
Waktu aku kecil dulu pada saat aku mau tidur dimalam hari Mamaku selalu mendongengkan aku banyak cerita baik yang lucu maupun yang mendidik atau sebuah percontohan dan cerita ini adalah salah satu yang pernah mamaku ceritakan padaku yang selalu saya ingat sampai sekarang, sampai saya tulis disini agar dapat dibaca oleh kita semua, harapan saya dapat memberikan manfa'at bagi pembacanya mungkin dapat diceritakan pada anak-anak kita atau teman -teman kita disuatu waktu.

Nama dalam Cerita ini adalah fiktif.

Disuatu desa tinggallah satu pasang suami istri dengan satu anak laki-laki yang umur sekitar 17 tahun keluarga ini mempunyai kebun kelapa yang banyak setiap panennya selalu dibawa jual ke kota untuk mencukupi kebutuhan dan sebagai mata pencarian keluarga ini.
Anak keluarga ini bernama La Mone, dia sangat suka berencana mempunyai keinginan dan Impian untuk memiliki kuda pacuan karena di desa La Mone ini setiap tahunnya selalu diadakan perlombaan pacuan kuda tapi apa mau di kata Impian tinggalah impian, kemampuan tidak ada untuk membeli kuda yang diinginkan karena La Mone tidak pernah bercerita kepada orang tuanya tentang keinginannya.


Pelihara Ayam Jago

Pada suatu pagi La Mone di panggil sang ibu untuk dimintain bantuan supaya memetikan satu buah kelapa untuk buat sayur santan makan siang nanti pertama menolak karena sedang asik main La Mone bilang tukang panjat bayaran kan ada bu...!! dan ibupun berkata lagi kalau cuma ambil satu biji buah kelapa buat apa panggil tukan panjat mendingan upahnya ibu kasih kamu..sejenak La mone pikir perkataan ibunya lalu dia berkata baiklah bu saya yang panjat, pergilah La mone memanjat kelapa yang berada dibelakang rumah dengan gegasnya dia memanjat sampai terasa napas ngos-ngosan,setelah sampai diatas pohon kelapa La Mone cari dahan untuk tempat duduk untuk melepas lelah dan sambil berpikir perkataan ibunya tadi kalau cuma ambil satu buah kelapa untuk apa panggil tukang panjat lantas La Mone pun berpikir sambil berbicara sendiri diatas pohon kelapa kalau cuma ambil satu ngapain saya ngos-ngosan naik pohon kelapa ini lebih baik saya ambil banyak sekalian dan ahirnya diapun memutuskan untuk ambil limabelas biji buah kelapa La mone pikir lima buah simpan dirumah nanti kalau sewaktu waktu ibu butuh buah kelapa tinggal ambil saja tidak perlu saya naik pohon kelapa lagi, terus yang sisanya sepuluh biji saya mau jual untuk saya belikan telur ayam semua dimana nanti saya bisa tetaskan dirumah supaya jadi ayam semua dan kalau setelah besar ayam betina bisa bertelur dan beranak lagi sehingga jadi banyak,

kalau sudah punya sekitar seratus ekor akan saya jual semua dan uangnya saya pakai beli kambing betina dua ekor nanti dikawinkan sama kambing punya teman saya dikampung sebelah biar bisa beranak,kalau satu induk bisa beranak dua ekor berarti dua ekor induk akan beranak empat ekor jadinya enam ekor semuanya,selanjut enam ekor beranak masing - masing dua ekor akan jadi duabelas ekor ditambah induk jadi delapan belas ekor kalau delapan belas induk masing-masing beranak dua ekor lagi berarti akan jadi tigapuluh dua ekor ditambah delapan belas induk jadinya limapuluh ekor kambing kalau begitu langsung saja saya jual semua karna saya pikir ini cukup untuk saya belikan satu ekor kerbau betina nanti akan saya kawinkan dengan kerbau punya teman saya dikampung sebelah biar cepat beranak, kerbau kalau beranak biasanya satu ekor saja anaknya satu kali lahir agar supaya anak kerbau cepat besar kasih makan rumput yang bagus - bagus kalau sudah besar bisa dikawinkan lagi sama kerbau punya teman saya dikampung sebelah sehingga bisa jadi dua ekor induk yang dapat beranak dua ekor lagi dan semuanya jadi empat ekor kemudian kalau sudah ada enam ekor akan saya jual lagi uangnya cukup untuk saya belikan "kuda Pacuan". Pada saat La Mone terlelap dalam hayalan dan Impiannya sang ibu dari dalam rumah berteriak memanggil La Mone apa kamu sudah naik pohon kelapanya apa belum...? sampai dua kali sang ibu berteriak menanyakan itu tapi sementara La Mone sedang asik-asiknya dengan kuda pacuannya yang sangat di inginkannya sampai - sampai dia peragakan cara menunggang kuda padahal dia diatas pelepah daun kelapa dia bergoyang-goyang dan genjot pantatnya sambil berkata hoeh...hoeh...huah...

huah..ccccckcck....huah...bagaikan orang sedang menunggang kuda benaran karena terlalu keras goyangannya ahirnya pelepah daun kelapapun terlepas dari batang kelapa dan La Mone terjatuh dari atas pohon kelapa suaranya terdengar oleh sang ibu....gedebuk....sang ibupun berpikir nah buah kelapanya baru jatuh,satu kali yang ibu dengar berarti satu buah sesuai dengan permintaan ibu,sang ibu pikir La Mone belum manjat pohon kelapa nggak taunya sudah. sayur yang mau disantan sama ibu sudah siap semua tinggal kelapanya ditunggu mau diparut, sang ibu tunggu dan menunggu kok lama kelapanya La mone belum bawa masuk sang ibu pikir lagi ngapain itu anak ya....dengan penasaran ibunya melihat ke belakang dan ternyata yang jatuh dari pohon kelapa bukan buahnya tapi La Mone, pantas saja suaranya agak keras dengan melihat anaknya sedang mnerintih kesakitan ibunyapun memanggil suaminya dan membawa La mone untuk berobat,La Mone dirawat satu bulan karena patah tulang jatuh dari pohon kelapa.
Pelihara Kuda Pacuan
Sampai akhirnya sang anak bercerita kepada bapak dan ibunya kenapa dia sampai bisa jatuh dari pohon kelapa La Mone pun bercerita tentang rencana dan Impiannya tadi satu persatu.
Ahirnya sang bapak menjalankan hal itu pada panen kelapa kali ini dia belikan anak ayam semua dijalankan sesuai dengan rencana dan Impiannya, La mone pun mendapatkan Kuda pacuan yang di inginkannya.

Insight Cerita :
1.Impian dan cita - cita sangat keras
2.Desain Rencana sangat Bagus
3.Setiap Keinginan sebaiknya bisa dibicarakan lebih dahulu sama yang lebih tua atau lebih pintar
4.Pantaskan rencana tersebut akan dijalan oleh seorang yang profesinya yang tepat.

0 komentar: